oleh

Kesenian Bali Sedot Animo Penonton Fête de la Musique 2021 di Berlin

-Budaya-1.553 views

LOKABALI.COM – Tahun ini, Rumah Budaya Indonesia mendapat kehormatan untuk tampil pada pagelaran Fête de la Musique 2021 dengan menampilkan parade Tarian dan Gamelan Bali.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Berlin, Ardi Marwan menyampaikan Rumah Budaya Indonesia menampilkan parade Tarian dan Gamelan Bali sebagai ajang promosi budaya Indonesia kepada masyarakat Jerman.

“Suara gamelan yang terdengar syahdu itu serasa ingin menerbangkan angan ke Pulau Dewata. Menikmati semilir angin di tengah pematang sawah terasiring dengan memanjakan pandangan,” ujar Atdikbud Ardi saat pagelaran berlangsung di Berlin, Senin sore (21/6/2021).

29 orang tergabung dalam grup musik Puspa Githa Pertiwi yang dinaungi Rumah Budaya Indonesia.

“Musik khas Bali yang mereka bawakan membuat banyak orang berpaling dan akhirnya mengikuti rombongan tersebut. Belum lagi umbul-umbul yang mereka bawa membuat rombongan pemusik tersebut tampak lebih meriah,” ujar Atdikbud Ardi.

Setelah berjalan beriringan beberapa saat, grup musik Puspa Githa Pertiwi tiba di salah satu sisi lapangan, kemudian menampilkan seni tari dan musik Gamelan Bali di depan 200 orang yang hadir.

Ardi menyatakan kepuasannya melihat penampilan yang disuguhkan oleh Rumah Budaya Indonesia.

’’Mudah-mudahan pada penampilan-penampilan berikutnya setelah masa pandemi ini berakhir, kami sudah bisa mengundang ribuan penonton untuk menonton,’’ harapnya.

Ardi pun memberikan apresiasi kepada para personel Puspa Githa Pertiwi yang tampil dalam festival budaya ini. Menurutnya, personel Puspa Githa Pertiwi mampu tampil total dan memberikan hiburan kepada masyarakat Jerman meski di tengah keterbatasan waktu untuk latihan.

Koordinator Rumah Budaya Indonesia Berlin Birgit Steffan mengatakan, Puspa Githa Pertiwi tidak memiliki banyak waktu untuk latihan. Namun hasil yang ditampilkan tetap membuat bangga.

“Kami hanya punya waktu dua minggu untuk melakukan persiapan, karena memang kami baru mendapatkan kepastian untuk tampil dalam waktu yang mepet,’’ urai perempuan Jerman yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Birgit memahami, kalau penyelenggara tidak bisa secepatnya memberikan kepastian karena masih menunggu situasi terkini berkaitan dengan pandemi Covid-19.

“Karena kepastian yang mepet itulah, Rumah Budaya Indonesia tidak bisa melakukan promosi dari jauh-jauh hari,” ujarnya.

Namun demikian, penonton cukup banyak. Meski masih lebih sedikit jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai ribuan.

Birgit menambahkan, Rumah Budaya Indonesia sudah tiga kali berpartisipasi di ajang Fête de la Musique. Namun, tahun lalu pagelaran ini tidak diselenggarakan mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih tinggi.

“Yang terpenting adalah kembali tampil langsung di depan khalayak. Sebab, selama pandemi, berbagai kegiatan budaya di RBI dilaksanakan secara daring. Anak-anak berlatih hanya empat kali. Tapi, yang terpenting ini sudah mengobati kerinduan mereka untuk kembali berkesenian,” terangnya.

Meski membawakan kesenian khas Indonesia, grup musik Puspa Githa Pertiwi tidak semuanya berasal dari Indonesia. Beberapa anggota ada yang asli Jerman, namun memiliki ketertarikan untuk mendalami kesenian Indonesia.

Sebelumnya, Rumah Budaya Indonesia Berlin tampil pada pembukaan festival budaya di Gärten der Welt di Marzahn, Berlin pada Minggu (20/6/2021). Ketika itu, ada 250 penonton yang turut menyaksikan pagelaran itu. (Way)

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain