LOKABALI-Bagi para pecinta kuliner asli Solo siapa yang tak kenal dengan nama Bakso Kadipolo. Hampir sebagian besar pecinta masakan Bakso, mereka sudah pernah merasakan kelezatan cita rasa asli Bakso Kadipolo.
Selain di buat dengan bumbu racikan rahasia dapur bakso kadipolo yang sudah di patenkan, bahan baku daging sapi untuk membuat bakso di ambil dari bahan bahan berkuwalitas. Sehingga mampu menghasilkan cita rasa maksimal di setiap gelinding bakso Kadipolo.
Demikian di katakan Tara Gading, cucu buyut pendiri Bakso Kadipolo yang bertugas mengelola Rumah Makan Bakso Kadipolo di Jalan Yosodipuro atau di depan RS PKU Muhammadiyah, Solo.
Saat ini Tara bersama adiknya, Putri Gading, bertanggung jawab pada pengelolaan Rumah Makan Bakso Kadipolo. Ia di beri tugas oleh orang tuanya, Hj Alim Indratni – Alm Suripto selaku owner generasi ke dua RM Bakso Kadipolo.
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Kuliner Di Kota Solo
Di ceritakan Tara, Bakso Kadipolo di dirikan pertama kali oleh Eyang Warso sekitar tahun 1966. Saat itu Eyang Warso berjualan masih menggunakan tenda di depan Rumah Sakit Kadipolo. Berawal dari tempat itulah, Bakso buatan Eyang Warso lantas di kenal dengan nama Bakso Kadipolo.
Suka duka menggeluti usaha jualan bakso sudah tentu pasti ada. Akan tetapi bermodal ketekunan, kesabaran, pelayanan yang baik dan menjaga rasa, lambat laun Bakso Kadipolo mulai terkenal.
Dari jualan di warung tenda, Bakso Kadipolo kemudian pindah di daerah Gading, Solo.
Di tempat tersebut Bakso Kadipolo semakin maju dan berkembang menjadi rumah makan. Ratusan pelanggan setiap hari jajan di Rumah Makan Bakso Kadipolo. Meja rumah makan yang disediakan mampu menampung ratusan pelanggaan.
‘Dari daerah Gading, Rumah Makan Bakso Kadipolo kemudian pindah di jalan Yosodipuro Solo’ Jelas Tara menceritakan awal mula kakek buyutnya menekuni usaha jualan Bakso di Kota Solo.
Dari Eyang Warso Bakso Kadipolo lantas di teruskan oleh Hj. Nursini dan Ali Mulyanto, kakeknya. Setelah dari eyangnya, Rumah Makan Bakso Kadipolo kemudian di turunkan lagi kepada Hj. Alim Indratni bersama tiga orang saudaranya.
Masing masing mereka membuka usaha Rumah Makan Bakso Kadipolo di Boyolali, Pabelan dan Nusukan. Sedangkan Hj Alim Indratni mengelola sekaligus pemilik Rumah Makan Bakso Kadipolo depan RS PKU Solo.
Seiring dengan berjalanya waktu, pengelolaan tersebut sekarang di serahkan kepada Tara dan Putri.
‘ Saat ini Bakso Kadipolo terus berupaya melakukan inovasi, baik dari sisi menu maupun penyajianya’ Kata Tara menandaskan.
Mengamini apa yang di katakan kakaknya, Putri Gading menambahkan, inovasi perlu di lakukan untuk menghadapi persaingan bisnis kuliner yang sangat ketat di Kota Solo.
Salah satu inovasi tersebut adalah menambahkan menu Bakso Tengkleng dan penyajian Bakso yang di lakukan secara prasmanan.
Dengan cara prasmanan, pelanggan bisa sesuka hati memilih varian isi mangkuk bakso sesuai dengan selera mereka masing masing.
Mau mengambil bakso satu gelinding atau berapa banyak yang ia suka dipersilahkan. Mau menambah pangsit, tengkleng sapi, mihun atau bakmi tidak masalah. Seluruh harga di hitung per pice yang ada didalam mangkuk.
Sehingga hanya dengan kocek lima belas ribu rupiah saja, pelanggan sudah bisa merasakan kelezatan cita rasa Bakso Kadipolo, Ujarnya
Inovasi tersebut rupanya menjadi daya tarik para pelanggan yang ada di luar kota. Saat memasuki musim liburan, banyak pelanggan datang dari luar daerah hanya untuk menikmati kelezatan Bakso Kadipolo.
Selain menu utama bakso, Rumah Makan Bakso Kadipolo juga menyajikan puluhan jenis masakan Jawa dengan andalan menu ayam klamut.
Kini di bawah pengelolaan anak anak muda, Bakso Kadipolo depan RS PKU Solo akan terus melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan jaman yang ada. Sekaligus berani bersaing di pasar kuliner Kota Solo.
‘ Tentunya yang paling utama adalah menjaga rasa dan terus meningkatkan pelayanana untuk para pelanggan’ Pungkas Putri dan Tara.
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Kuliner Di Kota Solo
Komentar