oleh

Permaisuri, Putra Mahkota dan Masyarakat Umum, Peringati Hari Batik Nasional Di Keraton Kasunanan Surakarta

LOKABALI.COM- Permaisuri Sinuhun PB XIII, GKR Pakoe Boewono, mengukuhan tari Bedaya Ratu dan peragaan busana Batik Pradapaningsih, bertepatan pada Hari Batik Nasional yang di peringati di Sasana Handrawina Keraton Kasunanan Surakarta dengan tema, Batik: Semangat & Jiwaku.

Selain mengukuhan dua ikon tersebut, Keraton Kasunanan Surakarta juga menggelar Tari Jemparingan dan flashmob Tari Jentayu di depan Kori Kamandungan.

Keterangan gambar : Flashmob Tari Jentayu di Keraton Solo / Foto: Lokabali

‘ Tari Jentayu menggambarkan perjuangan sosok burung Jentayu pada saat menyelamatkan Dewi Sinta dari genggaman Rahwana ‘ Jelas KP. Dr. Andi Budi S, S.H, M.Ikom, tokoh budaya Nusantara yang juga sentana riya inggil Keraton Kasunanan.

Pagelaran tari Jemparingan dan flashmob mendapat antusias sangat luar biasa dari masyarakat. Ratusan penari dari berbagai komunitas lapisan masyarakat turut serta flashmob Tari Jentayu.

Selain masyarakat dan para tamu undangan, tampak putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, KGPAA. Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, yang mendampingi ibundanya, GKR Pakoe Boewono.

Kegiatan budaya yang di selenggarakan bertepatan pada hari Hari Batik Nasional, merupakan bentuk pelestarian budaya batik Nusantara.

Apalagi sebagai pemangku adat dan budaya, Keraton memiliki budaya batik tradisional yang sangat adi luhung.

Oleh sebab itu, acara yang di selenggarakan di Keraton Kasunanan bersama dengan masyarakat umum ini tidak hanya membuka dan memperkenalkan kazanah batik tradisi yang ada di dalam keraton agar di kenal masyarakat dan dicintai budayanya.

Akan tetapi juga bagian dari wujud dan simbol kemanunggalan kawula gusti didalam membangun kemakmuran, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, jelas Sentana Riya Inggil yang akrab di sapa Gus Andi.

 

Batik merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi yang di tetapkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai warisan budaya yang harus di lestarikan.

Pelestarian batik tidak hanya di lakukan melalui ruang wirausaha dan kreatifitas, namun dunia pendidikan juga menjadi tempat pelestarian, sekaligus mengembangkan dan menyebarluaskan budaya batik kepada para generasi muda.

Agar di masa yang akan datang, batik tidak lekang dan lapuk dari terjangan modernisasi jaman./ Jk

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain