oleh

Tradisi Ruwahan, Solawat Macapat Wedhatama Ingatkan Anak Cucu Pada Para Leluhur

-Budaya-609 views

LOKABALI.COM- Seperti halnya tradisi adat yang ada di daerah daerah jelang bulan suci ramadhan, warga Langensari Baluwarti, Solo, Kamis malam (29/2) menggelar tradisi adat ruwahan, dalam rangka mengirimkan doa untuk arwah para leluhur, sanak dan saudara yang lebih dulu wafat.

Keterangan gambar :Solawat Macapat Wedhatama / Foto: lokabali

Tradisi Ruwahan yang di selenggarakan tiap bulan ruwah dalam penanggalan jawa tersebut, di iringi solawat macapat Wedhatama. Kidung solawat lelagon jawa peninggalan para wali yang kini sudah sangat langka sekali keberadaanya.

Tembang macapat dan solawat yang di kemas dalam kidung jawa, syair dan liriknya banyak mengambil sumber kitab kitab kuna karya para wali, pujangga dan winasis.

Oleh karena itu sebagai penerus ajaran walisongo, sebelum melantunkan kidung solawat macapat, lebih dulu mengirim doa tawasul untuk para leluhur.

Dengan harapan agar pesan yang disampaikan dalam kidung dan tembang macapat dapat memberikan manfaat untuk masyarakat yang hadir saat itu, Jelas Sudrajat Kenthas Pribadi, pengrawit kemanak Solawat Macapat Wedhatama.

Tradisi ruwahan yang di gelar di kampung Baluwarti sebut Sudrajat, sebagai upaya menjaga tradisi dan pengingat kepada para leluhur. Sekaligus mengenalkan kembali ajaran siar walisongo yang dulu pernah di lakukan melalui adat, tradisi dan budaya.

Oleh karena itu dalam tradisi ruwahan, solawat macapat Wedhatama tidak hanya membaca doa untuk para ahli kubur melalui bacaan doa tahli,l akan tetapi juga bersolawat untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

‘Dengan harapan Allah memberikan ridha melalui kekasih-Nya, senantiasa warga di berikan berkah kesehatan, kemakmuran dan kesejahteraan. Tak terkecuali berkah keselamatan bagi bangsa dan negara Indonesia. ‘ Ucapnya

Manfaat tradisi ruwahan tidak hanya mengenalkan kembali ajaran luhur siar Islam para wali di Nusantara, namun juga mengajak masyarakat membangun kepedulian melalui sedekah, kebersamaan dan kerukunan di tengah masyarakat.

Sedekah adalah bentuk kepekaan kita pada sesama. Sedekah juga mencuci harta harta kita, sebab dalam harta kita ada hak orang lain yang harus di berikan. Oleh karenanya tak ada derajat lebih tinggi bagi manusia, selain menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

Kebersamaan dan Kerukunan. Dalam bermasyarakat kita di wajibkan saling peduli antara satu dengan yang lain. Memiliki tenggang rasa atau tepa salira dalam bertetangga.

Melalui kerukunan akan terbangun kekuatan, dalam kekuatan masyarakat tidak mudah tercerai berai. Sehingga akan mampu mengatasi berbagai hal dan persoalan yang ada di tengah masyarakat. Melalui kebersamaan dan kerukunan, kesejahteraan akan tercapai.

Sudrajat berharap, tradisi ruwahan terus di bangun dan dijaga kelestarianya. Di karena tradisi tersebut tidak hanya memiliki nilai nilai Islami , namun juga kerukunan dan sosial di tengah masyarakat. / Jk

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain