LOKABALI.COM–Senin pagi (16/9) masyarakat adat Anggrasmanis bersama tokoh budaya kearifan lokal Ki Lawu Warta, meneguhkan tekadnya jalan kaki dari puncak lawu menuju Jakarta dalam rangka ” Kawula alit ngruwat nagari ‘.
Mengawali perjalananya, pada Sabtu pagi mbah Lawu bersama masyarakat adat Anggrasmanis lebih dulu naik ke atas puncak lawu mengambil air patirtan Sendang Derajat untuk di bawa ke Jakarta.
‘Acara ruwatana nagari di lakukan sebagai wujud kepedulian masyarakat adat Anggrasmanis terhadap kondisi bangsa saat ini. Utamanya semakin surutnya kebudayaan kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat.’ Terang mbah Lawu
Kearifan lokal bagi mbah Lawu, pilar penghalang masuknya kebudayaan asing. Kearifan lokal juga sebagai sarana pemersatu bangsa di dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hanya kondisi sekarang oleh sebagaian kelompok, budaya kearifan lokal sengaja di hancurkan demi merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Kawula alit ngruwat nagari imbuh mbah Lawu, di inspirasi atas kecintaan bocah bocah Anggrasmanis terhadap alam gunung Lawu tempat ia bermukim. Melalui kecintaanya terhadap alam semesta, kelestarian senantiasa terjaga, ketentraman terwujud. Begitupun ruwatan kawula alit ngruwat nagari, masyarakat adat Anggrasmanis berharap bangsa Indonesia senantiasa di jauhkan dari balak, marabahaya dan bencana.
‘Utuh sebagai bangsa yang tetap berpegang teguh pada nilai nilai luhur kabudayaan asli.’ Ujar mbah Lawu memaparkan makna ruwatan nagari
Perjalanan dari Lawu ke Jakarta, rombongan masyarakat adat Anggrasmanis bersama mbah Lawu Warta, Senin malam sempat mampir ke rumah dinas Walikota Solo di Loji Gandrung, sebelum nantinya melanjutkan perjalanan lagi ke Jakarta melalui rute jalur Selatan.
Di Jakarta mbah Lawu rencananya akan ke Istana menyerahkan bendera merah putih yang di sulam khusus oleh seorang ibu dari masyarakat adat Anggrasmanis, sebagai simbol kelahiran kembali atau gerbang kebangkitan bangsa Indonesia sebagai bangsa besar yang maju dan unggul./jk
Komentar