oleh

Dr. Aisya & Doodle Exclusive Baby Care, Pentingnya ASI Untuk Mencegah Stunting

-Life Style-1.006 views

LOKABALI– Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan dampak buruk bagi kesehatan dan masa depan anak. Sebagai orang tua tentu kita wajib memberikan yang terbaik untuk buah hati kita, sejak ia berada di dalam kandungan sampai dengan lahir.

Sebagai orang tua kita wajib memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya, sebab salah satu problem kesehatan pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang saat ini marak terjadi adalah stunting.

Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya stunting, salah satunya ibu memberi asupan sangat bermanfaat yaitu ASI.

Lantas bagaimana ASI berperan mencegah stunting pada anak? Berikut penjelasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care.

Di sampaikan dr.Aisya Fikritama,Sp.A kepada Doodle Exclusive Baby Care, Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alami yang dibuat oleh Tuhan, sehingga tidak ada tandinganya.

Berbeda dengan nutrisi susu formula yang di buat oleh manusia, meski katanya memiliki nutrisi lengkap, akan tetapi apakah tubuh bayi bisa mencernanya.

Hal tersebut tentu berbeda dengan ASI yang memiliki banyak sekali kandungan antibody dan Imunoglobulin, yang mana fungsinya menjaga daya tahan tubuh. Selain itu juga ada kandungan omega, D3, zat besi, sukrosa, laktosa, vitamin, lemak untuk memenuhi kebutuhan bayi mulai dari umur 0 hingga 6 bulan.

Dr. Aisya, wanita yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Anak tersebut menambahkan, didalam ASI juga ada yang namanya foremilk dan hindmilk sehingga moms tidak perlu kuatir kalau bayi sampai usia 6 bulan itu kehausan.
Foremilk merupakan ASI encer dimana saat dipompa yang kurang lama. Sedangkan hindmilk adalah ASI yang mengandung lemak, bermanfaat membuat bayi menjadi gemuk.

“ASI lebih baik dari pada susu formula yang mampu mencegah stunting, dimana Stunting kerap menjadi pemicu komplikasi banyak sekali. Sudah diteliti, anak yang diberi ASI memiliki perkembangan jauh lebih cepat dibandingkan anak yang tidak diberi ASI Ekslusif. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga akan meminimalisir alergi terhadap susu sapi,”jelasnya.

Berbicara tentang stunting, Dokter yang praktek di Rumah Sakit UNS ini menjelaskan, jika stunting berasal dari kata stunted yang artinya pendek dan ing yang artinya sebuah proses.

Definisi stunting adalah anak yang pendek dengan parameter kurva pertumbuhan the World Health Organization (WHO) dibawah minus dua standar deviasi.

Lantas kenapa anak bisa stunting?
Akibat kekurangan zat gizi kronis dalam jangka waktu lama, serta infeksi yang berulang ulang dengan ciri ciri anak bertubuh kurus, pendek dan sakit-sakitan, karena pola asuh dan pemberian makan orangtua yang salah.

Apa kaitannya ASI dengan mencegah stunting?
Dokter Specialis Anak yang akrab disapa Aisya mengatakan, ASI banyak mengandung makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Dimana lemak jenuh sangat di butuhkan untuk mencegah sel-sel peradangan. Juga asam ameno essential untuk perkembangan otak dan stimulasi.

Anak yang cerdas tidak cukup hanya diberikan stimulasi saja, jika nutrisi tidak diperhatikan bagaimana ia bisa menangkap. Untuk menangkap, sel-sel saraf harus menyambung serta membutuhkan zat besi, asam lemak dan asam ameno essential.

‘Berikan ASI Ekskusif selama 6 bulan dan lanjutkan hingga 2 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” Ujarnya menandaskan

Dokter yang praktek di tiga Rumah Sakit di Soloraya ini menambahkan, terdapat beberapa tips untuk memberikan ASI Ekslusif sampai 6 bulan pertama yang perlu diketahui moms.

Paling dasar setidaknya lulus ASI Eksklusif selama 6 bulan. Itu susah-susah gampang apalagi untuk ibu muda yang baru pertama kali punya anak.

Harus memiliki komitmen memberikan ASI, di karenakan setiap 2 hingga 3 jam ia harus bangun menyusui, itu sebuah perjuangan yang sangat berat.

Sering kali seorang ibu terjebak setelah melahirkan ASI tidak keluar. Banyak omongan dari orang lain yang membuat down sehingga perlu support utamanya dari suami.

Tidak perlu kuatir, bayi itu sebut dr.Aisya, memiliki lemak coklat yang mampu bertahan selama 3 hari.

Di akuinya, Ibu yang baru melahirkan masih terpengaruh hormon kehamilan yakni progesterone dan estrogen, sehingga tidak langsung membuat ASI keluar dan deras, butuh waktu satu hingga tiga hari.

Lakukan pelekatan dengan bayi, isapan bayi akan merangsang hormon yang membuat ASI pelan-pelan akan keluar. Sebisa mungkin seorang ibu memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, sebab untuk menjadi orangtua tidak ada pelajarannya. Agar saat mempunyai anak, ibu sudah memiliki gambaran kedepannya seperti apa.

Selain itu, bagi moms yang berencana untuk berkarier ia hanya dapat cuti selama 3 bulan, padahal kebutuhan ASI ekslusif untuk bayi 6 bulan. Oleh sebab itu pada tiga bulan pertama manfaatkan bounding dengan bayi.

Jika bulan keempat sudah masuk kerja, maka dibulan ketiga cukup untuk memompa ASI buat cadangan di freezer. Kita hanya perlu mempersiapkan orang yang akan memberikan ASI selama bayi ditinggal bekerja. Gunakan pompa ASI yang disesuaikan dengan bentuk payudara.

Perlekatan dan posisi itu merupakan kunci kesuksesan menyusui, utamanya bagi bayi yang baru lahir dibawah 3 bulan, itu sangat penting sekali.

Tanda perlekatan dan posisi yang benar adalah tanda kecukupan ASI, dimana setelah minum ASI bayi langsung tidur karena kenyang, pipis 4 hingga 6 kali sehari, Buang Air Besar (BAB) 3 sampai 4 kali dalam sehari, berat badannya akan bertambah targetnya 200 gram 1 minggu, dimana kenaikan berat badannya dalam 3 bulan pertama minimal 750 hingga 1 kilogram.

Sedangkan posisi menyusui ada beberapa cara yang bisa di lakukan yaitu dengan tiduran, duduk dan menyamping. Saat menyusui bayi jangan hanya payudara satu sisi saja, tetapi keduanya.

Posisi bayi harus menghadap ke moms supaya tidak tengeng, karena bayi yang menyusu dengan benar moms akan merasakan relaks. ASI tidak sekedar memberikan makan, tetapi juga memberikan bounding antar ibu dan bayi, tukas dr. Aisya dalam urainya.

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain