LOKABALI.COM – Desa Banyuurip, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, bertekad akan mengembangkan kawasan wisata religi. Desa ini memiliki potensi wisata religi, dengan banyaknya tempat-tempat yang dianggap sakral, dan dikunjungi banyak orang.
Hal ini terungkap, dalam dialog interaktif, dengan tema Pengembangan Kawasan Pedesaan Berbasis Wisata Religi, yang berlangsung Senin malam (22/7/2019) lalu, di balai desa setempat. Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari kegiatan Bupati Saba Desa di desa setempat, yang berlangsung selama dua hari, dari Senin (22/7) hingga Selasa (23/7).
“Desa Banyuurip memiliki potensi wisata religi yang bisa dikembangkan. Banyak tempat sakral disini, yang selalu dikunjungi banyak orang, dari berbagai daerah. Yang paling dikenal, Punden Prigi, atau petilasan Pangeran Joyokusumo,” ujar Teguh Susanto, Kepala Desa Banyuurip, Rabu (24/7/2019).
Dijelaskan oleh Teguh, tempat-tempat keramat dan sakral ini, Masjid Tiban, Pasar Senen, Sumur Tinatah, Beji, dan Punden Prigi (petilasan Pangeran Joyokusumo). Semuanya berada dalam satu kawasan.
Menurut Teguh, pihaknya bertekad akan mengembangkan daerah ini menjadi kawasan religi. Untuk mewujudkan ‘mimpi’ tersebut, dia minta dukungan semua pihak supaya segera terealisasi.
“Saat ini kita tengah merevitalisasi sungai di dekat pasar Senen. Nantinya, di kawasan ini kita bangun semacam taman,” terang Teguh.
Karena ini berupa kawasan wisata religi, kata Teguh, bagi pengunjung/peziarah bisa melakukan ritual atau semacamnya di tempat yang diinginkan, atau ke semua tempat.
Teguh yakin, jika nanti terwujud, maka secara otomatis, roda perekonomian masyarakat Banyuurip dengan sendirinya akan ikut meningkat juga. Ada pasar Senen, yang bisa dijadikan pusat kuliner atau semacamnya disini.
“Setiap tempat keramat di Banyuurip ini, sesuai mitosnya, memiliki sawab (khasiat) masing-masing. Ada yang untuk pengasihan, derajat pangkat, maupun awet muda,” pungkas Teguh. (Jon)
Komentar