LOKABALI.COM-Tonggak berdirinya Medang atau yang di kenal oleh masyarakat umum sebagai Mataram kuna berawal dari di temukanya pecahan pecahan prasasti di Gunung Wukir yang berhasil di satukan dan di baca oleh para peneliti.
‘ Di ketahui peradaban Medang diawali dari Prabu Sanjaya saat mendirikan lingga di Gunung Wukir pada abad ke VII berdasarkan prasasti yang di temukan. Prasasti ini di anggap sebagai tonggak awal pendirian Medang ‘ Jelas Nuvo Indarto, selaku pemegang badan hukum Medang Heritage Society.
Menurut hasil kajian para ahli, selain di Jawa Tengah, ibukota Medang pernah berpindah di beberapa tempat. Di sebutkan selain di Pohpitu, Mpu Sendok juga pernah memindahkan ibukota Medang di daerah Jawa Timur.
Perpindahan tersebut selain faktor peperangan juga kejadian bencana alam. Sebuah kerajaan jika sudah mengalami peperangan biasanya akan di pindahkan ke daerah lain. Sedangkan salah satu bukti sejarah peninggalan peradaban Medang yaitu candi Borobudur dan Prambanan.
Bukti peninggalan tersebut tidak hanya pembangunan candi, tetapi tehnologi metalurgi juga di tinggalkan oleh peradaban Medang. Alat pahat yang di pakai untuk memahat candi merupakan bukti sudah di kenalnya tehnologi metalurgi di era Medang.
Begitupun konsistensi pembuatan batu candi yang di pahat oleh masayarakat Medang di berbagai daerah kala itu, dikumpulkan serta di satukan menjadi sebuah bangunan candi dengan perhitungan yang sangat presisi. Bukti peradaban kemajuan tehnologi ini sebenarnya merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Dalam catatan sejarah, Rafles meruapakan orang pertama yang mengungkapkan adanya sebuah bangunan megah di Jawa dari hasil laporan temuan para penelitinya yang menemukan Candi Borobudur. Di katakan, jika peradaban di jawa ( era kolonialisme ) saat itu berarti sebuah kemunduran, dibandingkan dengan hasil temuan para penelitinya.
Bukti kemajuan peradaban Medang oleh Medang Heritage Sosciety kerap di ungkapkan pada saat diskusi ilmiah. Begitupun saat diskusi bersama para guru sejarah, banyak hasil kajian ilmiah sejarah Medang di paparkan agar dapat di sampaikan kepada para anak didiknya.
‘ Sebab banyak sejarah masa silam di pakai sebagai bahan pendidikan di sekolah yang belum tentu benar ’ Jelas Nuvo mengungkapkan
Oleh sebab itu melalui diskusi ilmiah MHS kerap memberikan penyuluhan tentang peradaban Medang. Meski tantangan di lapangan di akuinya memang berat, karena mengembalikan maindset masyarakat yang terlanjur melegenda kedalam maindset tehnologi ilmiah. / Djoko
Komentar