LOKABALI.COM – Kedatangan Presiden Ke-7 Ir. H. Joko Widodo ke Bali didampingi ibu negara Iriana Joko Widodo untuk meresmikan Pasar Rakyat Pasar Badung, Denpasar. Di sepanjang perjalanan menuju Pasar Badung atau tepatnya di jalan MH Thamrin hingga masuk ke jalan Gajah Mada, mobil yang ditumpangi Jokowi sempat berulangkali berhenti.
Jokowi turun dari mobil menyapa dan bersalaman dengan masyarakat yang berjejer di sepanjang jalan. Situasi itu terpantau melalui CCTV milik Pemkot Denpasar. Karena itulah, Jokowi meminta maaf kepada masyarakat karena harus datang terlambat dalam peresmian Pasar Badung.
“Kadang-kadang error, mohon maaf, setiap jam ganti provinsi, ganti kota, tadi pagi di Jakarta, siang tadi di NTB dan sekarang di Bali,” kata Jokowi di Denpasar, Jumat, 22 Maret 2019.
“Tadi di sepanjang jalan saya diuyel-uyel, ada yang pegang tangan, pegang leher, dari depan sampai kesini, tahu kan diuyel-uyel?” tanya Jokowi disambut tawa masyarakat yang hadir di Pasar Badung.
Dalam pidato peresmian Pasar terbesar di Bali itu, Jokowi menitipkan pesan, pesta demokrasi menjadi siklus 5 tahunan. Karena itu, dirinya berharap agar pemberitaan hoaks yang muncul di masyarakat dapat diluruskan.
“Jangan takut, harus diluruskan, dilawan dan diberitahu. Karena isunya sudah kemana-mana, ada yang bilang nanti pemerintah baru akan hapus pendidikan agama, melegalkan pernikahan sejenis, ini (hoaks) untuk mendiskriditkan salah satu capres. Harus dihentikan,” kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, Bangsa Indonesia berbudipekerti. Jangan sampai hanya gara-gara pilpres terjadi permusuhan.
“Kita bangsa yang besar, semua adalah saudara. Saya titip itu saja, terakhir dengan ijin Sang Hyang Widi Wasa, sore ini saya resmikan pasar Badung Kota Denpasar,” kata Jokowi demikian.
Dalam prosesi penyambutan, sekitar 2.000 penari pendet berjejer di sepanjang Jalan Gajah Mada Denpasar. Penari itu berasal dari siswi SMA/SMK se-Kota Denpasar. (Way)
Komentar