oleh

Gunungan Sekaten, Makna Dan Nilai Nilai Keluhuranya

-Budaya, Tradisi-2.662 views

LOKABALI.COM-Gunungan Sekaten atau yang di kenal dengan sebutan Grebeg Mulud, merupakan puncak perayaan tradisi adat Sekaten yang di selenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta di pelataran Masjid Agung Surakarta.

Perayaan Sekaten di selenggarakan dalam rangka memperingati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, sekaten juga sebagai sarana siar dan dakwah yang dilakukan para wali sejak jaman pemerintahan Demak Bintoro.

Keterangan gambar : Pegiat budaya dan tokoh spiritual, Aryo Jati ( Gus Aryo). /Foto: Lokabali

‘ Di keraton Kasunanan Surakarta, perayaan tradisi adat sekaten di buka dengan di tabuhnya gamelan pusaka Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari di bangsal pangiwa lan panengen Masjid Agung Surakarta. Setelah selama sepekan di tabuh, di akhir perayaan Sekaten, gamelan pusaka Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari kemudian di kembalikan lagi ke dalam Keraton, Selanjutnya di tutup dengan acara Grebeg Mulud. Keluarnya sepasang gunungan, Jaler ( laki laki ) dan Estri ( perempuan) di ikuti gunungan anak dan jodang sesaji. ‘ Jelas tokoh budaya dan spiritual Aryo Jati.

Baca juga : Permaisuri putra mahkota dan masyarakat umum peringati hari batik nasional dikeraton kasunanan surakarta

Sepasang gunungan, imbuh pria yang akrab di sapa Gus Aryo, di arak ribuan abdi dalem dan prajurit dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung. Setelah sampai di Masjid Agung, sepasang gunungan kemudian di pasrahkan dan di doakan oleh para ulama keraton. Di akhir acara, sepasang gunungan lantas dijadikan rebutan oleh masyarakat yang datang menonton Grebeg Mulud.

Gunungan kata Gus Aryo, merupakan ungkapan wujud rasa syukur Keraton Kasunanan beserta para kawulanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang telah melimpahkan berkah dan rahmatNya, dengan harapan bangsa dan negara senantiasa di jauhkan dari marabahaya dan bencana, khususnya Keraton beserta para kawulanya.

Gunungan merupakan simbol yang memiliki makna positif terhadap nilai nilai luhur dan harapan baik bagi kehidupan dunia dan akherat kelak.

Gunungan Kakung, selain bermakna kesuburan juga melambangkan sifat positif. Gunungan Putri melambangkan sifat negatif. Negatif bukan berarti menjadi perusak, akan tetapi keseimbangan dua hal yang harus selalu ada dalam setiap kehidupan didunia. Seperti halnya siang dan malam, positif dan negatif, ataupun nilai nilai keseimbangan dalam kehidupan lainya.

Gunungan jaler menggambarkan simbol dunia dan isinya yang mencakup seluruh unsur di dalamnya seperti bumi, langit, tumbuh tumbuhan, api, hewan dan manusia ideal dengan segala sifat atau perwatakanya. Watak manusia dalam hal ini adalah watak ksatria tama atau raja bijak yang mampu membawa kemakmuran bagi para kawulanya.

Bendera merah putih yang di tancapkan di gunungan sebanyak lima buah melambangkan ideologi Pancasila yang harus di pegang teguh dalam berbangsa dan bernegara.

Warna Merah bermakna keberanian, semangat dan kebenaran, sedangkan warna Putih diartikan sebuah kesucian.

Sebuah keberanian tentunya harus di landasi dengan nilai nilai kesucian, sebab jika kebenaran tanpa didasari dengan nilai kesucian maka akan menimbulkan kehancuran. Sebab hanya akan menjadikan kebenaran ego nafsu, merasa benar dan menang sendiri.

Cakra yang di tancapkan di atas puncak gunungan sebagai simbol senjata atau pusaka milik Prabu Kresna yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dalam menegakan keutamaan. Cakra juga simbol hati yang menjadi petunjuk bagi para pemimpin.

Roda cakra yang berputar memiliki makna, kehidupan manusia yang senantiasa terus berputar, baik saat susah maupun senang.

Kampuh, kain warna merah putih penutup Jodang memiliki makna penjaga kesusilaan. Oleh sebab itu kain kampuh sengaja di buat sebagus mungkin, sebab di ibaratkan sebuah ageman atau pakaian. Seperti halnya filosofi pitutur jawa Ajining Salira Saka Busana’, yang artinya di hormatinya seseorang itu tak lepas dari cara ia berpakaian, yang juga melambangkan sebuah kenyataan hidup, Ujar Gus Aryo menguraikan makna gunungan dari sisi budaya spiritual. / Jk

 

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain