oleh

R Ng Yosodipuro Tus Pajang (Eps.Turun Ke 8 Sultan Pajang)

Dari hasil perkawinan Raden Tumenggung Pandmanagara dan istrinya, ia di karuniai seorang putri bernama Mas Ajeng Jakariya dan seorang putra laki laki bernama Bagus Banjar. Semasa mengandung Bagus Banjar, Tumenggung Padmanagara sangat gentur laku puasa.

Hingga pada suatu malam, Raden Tumenggung Padmanagara di kagetkan dengan kedatangan warga desa yang melihat  cahaya hijau keputih putihan jatuh di kediamanya namun ia tidak melihatnya. Raden Tumenggung Padmanagara hanya dapat berharap mudah mudahan peristiwa tersebut menjadi pertanda anugerah kebaikan untuk keluarganya.

Tak lama setelah genap usia kandungan tiba masa kelahiran, Nyai Ageng Padmanagara akhirnya melahirkan bayi laki laki yang di berinama Bagus Banjar.

Sejak kecil Bagus Banjar sudah menampakan bakat kepintaranya. Ia di asuh oleh Kyai Anggamaya untuk belajar ilmu agama, kasudibyan dan kaweruh ilmu sejati sejak usia 8 tahun. Semakin hari kepintaranya semakin tampak, baik dalam hal ilmu kasusateraan maupun ilmu agama.

Tak terasa sudaha lima tahun Bagus Banjar belajar di pondok Kyai Anggamaya, sejak ia di titipkan oleh orang tuanya lima tahun silam.  Sebagai seorang pemuda yang baru berusia 14tahun, Bagus Banjar tidak hanya pandai dalam hal ilmu agama, namun ia juga mengusai ilmu jaya kawijayan, olah rasa  jiwa dan budi pekerti.

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain