oleh

Penetapan Bebadan Keraton Surakarta Perkuat Tata Kelola Adat

LOKABALI.COM- Penetapan bebadan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat oleh PB XIV merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola adat, merapikan alur kewenangan di lingkungan keraton dan memastikan pelaksanaan upacara berjalan sesuai paugeran.

Struktur bebadan yang disahkan pada 16 November 2025 tersebut dirancang agar setiap lembaga memiliki fokus tugas yang jelas, modern, namun tetap terikat pada nilai-nilai tradisi yang diwariskan para leluhur Mataram.

Dalam struktur tersebut, penasehat raja memiliki peran memberikan pertimbangan strategis dalam kebijakan adat, keputusan budaya, hingga dinamika hubungan internal dan eksternal Karaton. Sekretariat pribadi raja mengatur seluruh agenda Sinuhun, mengelola administrasi resmi, menyusun protokol pertemuan, serta memastikan setiap kegiatan raja berjalan tertib dan terdokumentasi dengan baik.

Staf khusus raja merupakan unsur pendukung teknis yang membantu pelaksanaan kebijakan dalam ranah kebudayaan, hubungan antar lembaga, serta komunikasi internal.

Lembaga hukum raja menjalankan fungsi penting dalam memastikan setiap keputusan berada dalam koridor paugeran adat, menangani perkara internal, serta memberikan tafsir hukum adat atas berbagai isu sensitif seperti suksesi, gelar, dan tata upacara.

Juru bicara raja bertugas menyampaikan informasi resmi, mengelola klarifikasi dan menjamin bahwa setiap pesan Karaton tersampaikan dengan bahasa yang santun, tepat, serta sesuai ketatabahasaan Jawa. Struktur ini juga memperjelas fungsi setiap pengageng bebadan.

Bidang pangreh praja bertanggung jawab sebagai pelaksana teknis perintah raja, pengkoordinasi antarlembaga, sekaligus penjaga manajemen internal agar berjalan tertib dan selaras. Bidang keputren mengatur seluruh kegiatan, tata laku, serta pendidikan adat di lingkungan keputren, termasuk pelestarian busana, tarian dan seni budaya khusus puteri Karaton.

Di bidang kesenian, lembaga ini memikul tugas melestarikan seni klasik Karaton seperti tari, karawitan, pedalangan, serta menyelenggarakan pendidikan seni bagi generasi muda. Bidang kebudayaan dan pariwisata mengelola museum, cagar budaya, penyelenggaraan kegiatan budaya publik, serta promosi pariwisata berbasis warisan budaya Karaton.

Bidang komunikasi internal Keraton, khususnya Sasana Wilapa, memiliki tugas menjaga ketatabahasaan, sapaan adat, tata tutur resmi, serta memastikan setiap pernyataan lembaga Karaton sesuai paugeran. Fungsi ini menjadi kunci agar citra Karaton tetap terjaga secara wibawa.

Tugas lain yang tak kalah penting adalah meliputi pengelolaan keuangan dan administrasi Karaton secara transparan, pengawasan aset budaya seperti pusaka dan perangkat upacara, pelestarian naskah kuno, pengelolaan prajurit dan protokoler keamanan adat, hingga perawatan fasilitas seperti pintu gerbang, penerangan, dan sarana pendukung upacara.

Dalam peresmian struktur tersebut, Pengageng Sasana Wilapa, GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mengatakan, pembaharuan struktur bebadan merupakan langkah penting untuk memastikan Karaton berjalan tertib, bersih, sejalan dengan paugeran. Setiap lembaga memiliki fungsi penting dalam menjaga martabat Karaton sebagai pusat budaya Jawa.

Kami berharap, seluruh elemen Karaton dan masyarakat dapat mendukung langkah ini demi terciptanya suasana yang ayem, rukun, serta bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kelembagaan yang saat ini terbentuk sebut Gusti Timoer, menempatkan Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV sebagai pemimpin adat tertinggi.

“Lembaga ini dibentuk dengan tetap tunduk atas dawuh Sinuhun dan mendudukkan beliau sebagai pemimpin adat dikeraton tertinggi sesuai amanah Keppres Nomor 23 tahun 1988,”Ujarnya

KPA Singonagoro, juru bicara resmi Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV mengatakan, penyusunan ulang struktur bebedan keraton merupakan landasan bagi arah kepemimpinan Sinuhun ke depan.

Mengutip pesan yang disampaikan oleh Sinuhun Pakoe Boewono XIV, KPA Singonagoro menyampaiakan, bahwa kepemimpinan beliau akan berorientasi pada ketertiban, keluhuran adat, dan tata krama pemerintahan Karaton yang berwibawa.

Struktur baru ini menjadi pijakan untuk menata ulang manajemen internal Karaton agar lebih profesional, terarah, serta bisa menumbuhkan manfaat bagi masyarakat. Beliau (Sinuhun PB XIV) menghendaki Karaton tetep menjadi Cahaya budaya Jawa, relevan dan selalu menghormati paugeran para leluhur.

Dengan restrukturisasi ini, Karaton Surakarta menegaskan komitmennya untuk tetap berperan aktif dalam dunia kebudayaan, sekaligus menjaga tradisi luhur yang telah diwariskan selama ratusan tahun. Struktur baru tersebut diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi perjalanan Karaton dalam memelihara peradaban Jawa di masa mendatang, pungkasnya.

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain