oleh

Kemana Wahyu Kederajatan Presiden Jokowi Berlabuh?

‘ JIkalau sampai menjadi Presiden, tentunya akan banyak sekali rintangan dan halangan menerpa. Imbasnya, bisa saja kedudukan tersebut putus di tengah jalan.  Apalagi di era seperti sekarang ini, banyak sekali tantangan dan rintangan dalam perhelatan politik di tanah air’ Jelas Pria yang akrab disapa Gus Aryo dalam uraianya.

Perebutan wahyu raja dalam sejarah kerajaan Jawa pernah terjadi dimasa peralihan Pajang ke Mataram. Tatakala Ki Ageng Pemanahan, Putra Ki Ageng Henis yang juga cucu Ki Ageng Sela berebut wahyu raja dengan Ki Ageng Giring yang merupakan cucu Sultan Pajang.

Wayang dalam perjalanan dakwah walisongo

Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring sama sama diberi petunjuk oleh Sunan Kalijaga untuk bertapa di Kembang Lampir dan Desa Sodo di Gunung Kidul. Keduanya sama sama ingin menjadi wadah bagi wahyu kanarendran  yang ada di dalam buah kelapa muda.

Meski buah kelapa muda tersebut sebenarnya milik Ki Ageng Giring, namun tanpa disengaja justru KI Ageng Pemanahanlah yang akhirnya meminum air dari buah kelapa tersebut. Sehingga wahyu raja akhirnya menjadi milik Ki Ageng Pemanahan.

Akan tetapi oleh Sunan Kalijaga, KI Ageng Pemanahan di sarankan mengambil putri Ki Ageng Giring untuk dijadikan sebagai menantu agar dapat  bersama  sama membangun kekuatan bagi kejayaan Mataram Islam.

Sebab bagaimanapun Ki Ageng Giring juga memiliki hak atas wahyu gagak emprit yang ada dalam buah kelapa muda tersebut.

JIka menilik perjalanan tahta Mataram Islam sebelum berdiri di tanah Jawa, para wali kala itu sudah menyampaikan pandangan mata bathinya. Jika kelak dari keturunan Ki Ageng Tarub akan lahir raja raja penguasa tanah Jawa. Terbukti dari keturunanya, anak turun Ki Ageng Tarub  menjadi pendiri dan penerus Kerajaan Mataram Islam di Tanah Jawa.

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain