oleh

UNIBA Surakarta: 177 Wisudawan Program Sarjana dan Magister Angkatan Ke 54 dan 33

LOKABALI.COM- Universitas Islam Batik Surakarta ( Uniba) kembali menggelar acara wisuda program sarjana angkatan ke 54 dan program magister angkatan ke 33 semester genap tahun 2023/2024. Sabtu (11Mei2024).

Pada acara wisuda kali ini, Uniba Surakarta mewisuda sebanyak 177 wisudawan dari berbagai program studi sarjana dan magister dengan perincian sebagai berikut.

Fakultas Hukum Program Studi Hukum 32 wisudawan, Program studi Magister Hukum 7 wisudawan. Fakultas Ekonomi pada Program studi Manajemen 51 wisudawan, Program studi Akuntansi 41 wisudawan. Program studi Magister 28 wisudawan.

Fakultas Pertanian pada Program Studi Agroteknologi 9 wisudawan, Program Studi Peternakan 1 wisudawan. Program Studi Agribisnis 2 wisudawan.

Sedangkan Fakultas Teknik pada Program Studi Teknik Industri sebanyak 6 wisudawan,

Sedangkan 133 wisudawan di tetapkan memperoleh Indeks Prestasi kumulatif (IPK) tertinggi atau cumlaude. Sembilan diantaranya memperoleh prestasi terbaik.

Sembilan wisudawan yang memperoleh prestasi terbaik di raih oleh Puji Hastuti, M.Si.
(IPK.4,00) Magister, Tika Purbawati, S.Ak.(IPK.3,97) Akuntansi, Ryan Susanto, S.M (IPK.4,00) Manajemen, Alfany Fitria Wijaya, M.H (IPK.4,00) Magister Hukum, Rosid Ahmadi, S.H (IPK.3,97) Ilmu Hukum, Setiawan Nur Wahid, S.T. (IPK.3,63) Teknik Industri, Titin Ambarwati Wahyuningsih, S.P (IPK.3,91) Agroteknologi, Afifa Nor Laili, S.P. (IPK.3,89) Agribisnis, Ma’sum Wibisono, S.Pt. (IPK.3,92) Peternakan.

Dalam pesannya Rektor Uniba Surakarta, Prof. Dr. H. Amir Junaidi, S.H., M.H.Adv mengatakan, wisuda bukanlah puncak pencapaian akademisi, akan tetapi dengan mejadi sarjana hal itu menjadi langkah awal bagi para wisudawan untuk memberikan kontribusi nyata keilmuan kepada masyarakat.

Lebih jauh di katakan Rektor Uniba Surakarta, tahun 2024 secara global masih banyak tantangan yang tidak ringan. Dunia saat ini mengalami ketidakstabilan, ketidakpastian, dan kerumitan.

‘ Hanya satu yang pasti pada masa depan yaitu, perubahan yang sulit diprediksi (unpredictable change) ‘ Jelasnya

Gejolak perubahan terjadi secara labil dan cepat, sehingga kita seolah gaga mengantisipasi perubahan selanjutnya.

Perkembangan teknologi, pemanasan global, perubahan iklim, populasi manusia di bumi yang tidak terkontrol, pandemi Covid-19, resesi ekonomi global, perang dagang dan permasalahan lainnya berdampak sangat kompleks pada kehidupan bangsa di dunia, baik keamanan, ekonomi, bisnis, dan sosial lainnya.

Sehingga menjadi tantangan sangat besar yang harus dihadapi bangsa-bangsa di dunia. Lebih khusus lagi tantangan ancaman, hambatan dan gangguan pada bangsa kita sendiri yang sangat kompleks. Mulai dari ekonomi, sosial, politik, budaya, maupun pendidikan yang tidak jelas arahnya buat bangsa kita.

Tantangan ini tidak sederhana, namun justru sangat kompleks dan semakin berat kita rasakan.

Pola pikir baru, strategi baru dan metode-metode baru yang lebih inovatif diperlukan dalam merespon dan mengambil peluang dalam perubahan tersebut. Jika pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience) tidak dikombinasikan dengan pola pikir baru (mindset), ketrampilan baru (reskilling), daya adaptabilitas yang tinggi (adaptability), kelincahan yang tinggi (agility) dan kerendahatian, maka akan sulit rasanya sebuah organisasi dapat mengambil peluang tersebut.

Untuk itu Uniba terus berupaya melakukan inovatif dalam mengambil kesempatan yang ada dengan tetap berpegang teguh pada misi dan visi civitas akademik, agar para alumni dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia kerja yang produktif dalam peranya turut serta membangun bangsa. / Jk.

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain