LOKABALI.COM – Top model Indonesia bukan hanya ajang bergengsi yang mengutamakan ketampanan dan kecantikan, tetapi juga harus terbebas dari pergaulan bebas dan narkoba. Untuk itu finalis dibekali sebagian ilmu akademis dan pengetahuan tentang bahaya narkoba.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Penyelenggara Top Model Indonesia Bali, Ni Wayan Suryaningsih, dalam acara Final Pemilihan Top Model Indonesia, di Denpasar, Minggu, 6 Desember 2020.
Gelaran Top Model Indonesia di situasi pandemi ini, tetap mengikuti protokol kesehatan dan membatasi undangan yang datang.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali, I Putu Agus Arjaya mengatakan, top model adalah role model di masyarakat yang membawa hal positif di lingkungannya. Salah satunya harus bisa menyampaikan bahwa narkoba itu berbahaya.
Agus Arjaya juga mengajak kepada generasi muda untuk hidup 100% sadar, sehat, produktif, dan bahagia, sadar dengan kemampuan kita, tidak harus menggunakan narkoba.
“Narkoba menggaggu akar dari bangsa, jika generasi muda kena narkoba pasti tidak aman, tidak sehat, tidak produktif, tidak bahagia, senangnya hanya sesaat,” jelas Agus.
Sementara, Kasi Pencegahan BNNP Bali, IGAA Witarini, mengindikasikan banyak generasi muda yang terpapar narkoba.
“Pencegahannya dilakukan mulai dari mahasiswa, lingkungan sekolah, membentuk relawan anti narkoba dan membentuk karakter terhadap penyalahgunaan narkoba,” jelas Witarini. (Ros)
Komentar