LOKABALI.COM- Suharno bersama Triyanto, warga Desa Kaligentong, Banyuanyar baru, Ampel Boyolali, berhasil budidaya singkong dengan hasil perbatangnya mencapai dua kwintal lebih.
Singkong hasil okulasi perpaduan singkong karet dengan singkong biasa di berinama oleh Suharno Singkong Indonesia.
” Singkong karet varian yang tidak mengandung racun, Sehingga aman di konsumsi ‘ Jelas Suharno mengatakan.
Selama budidaya singkong Indonesia, Suharno sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintahan, swasta maupun lembaga pendidikan. Hasil ekonomi yang di capai juga sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan menanam sengon atau tanaman kebun lainya.
‘ Satu batang pohon singkong menghasilkan uang kurang lebih 150rb rupiah.”Jelasnya
Dalam satu hektar lahan pertanian, dapat di tanami sebanyak 2500 batang pohon singkong. Kebutuhan biaya tanam sampai dengan panen keseluruhan sekitar 30 – 40jt rupiah. Sedangkan hasil keuntungan yang di dapat sekitar 80jt.
Melalui perhitungan modal dan laba, keuntungan ekonomi yang di dapat sekitar seratus persen dari nilai modal tanam.
Satu batang bibit pohon singkong Indonesia di jual dengan harga 3rb rupiah. Bibit yang sudah memasuki masa panen dapat di pakai berulang ulang untuk bibit baru sampai dengan lima kali penanaman.
” Batang pohon singkong bagian atas juga dapat dipakai untuk membuat okulasi baru ‘ Terangnya.
Tanaman singkong hasil okulasi Suharno, saat ini sudah di tanam warga hampir di seluruh desa desa di Kecamatan Ampel, Boyolali. Beberapa lembaga pemerintahan juga sudah menjalin kerjasama dengan Suharno untuk membudidayakan tanaman Singkong Indonesia.
‘Agar lahan tandus yang tidak produktif dapat di berdayakan serta di dapat hasilnya dengan tanaman Singkong Indonesia’ Tukasnya /jk
Komentar