oleh

Merajut Tenun Songket dan Endek Karya Fashion Designer Bali

-Life Style-2.541 views

LOKABALI.COM – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan, seni tenun sejatinya media penyalur pengetahuan dan budaya lintas generasi. Tenun adalah mahakarya Indonesia yang sarat dengan nilai luhur.

Bali sendiri mempunyai kain tenun endek dan songket. Jika kain tenun selalu dieksplorasi dengan diberikan sentuhan kreasi dan inovasi, Putri Koster meyakini
masterpiece itu bakal mampu bersaing di pasar bebas.

“Model moderen tentunya digemari anak muda. Saya sangat ingin para desainer kita yang ada di Bali bersama-sama menghilangkan kesan kuno terhadap kain tenun, terutama dari persepsi kaum milenial,” kata Putri Koster.

Melalui Dekranasda, istri orang nomer satu di Bali itu menggelar acara ‘Pesona Tenun Dewata 2019’ dengan menggandeng 9 desainer dari Kabupaten/Kota di Bali. Kegiatan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung pada Minggu (17/11/2019).

Event itu secara langsung mendorong pengembangan kain Endek serta Songket sebagai produk budaya Bali. Berbagai karya fashion tampil melalui berbagai inovasi tanpa menghilangkan ciri khas aslinya.

Di sisi lain, kata Putri Koster, menjaga kelestarian kain tenun selaras dengan upaya melindunginya melalui berbagai inovasi dan kreatifitas tanpa batas. Dalam selembar kain tenun, menurut pelantun puisi yang juga seniman ini, termaktub kedalaman makna dari kesabaran proses pembuatannya. Helai demi helai benang dirangkai sampai menjadi kain dengan corak khas budaya Nusantara.

“Benda peninggalan leluhur ini membutuhkan pelindungan dari semua pihak agar keberadaan tetap lestari,” ujarnya.

Busana berbahan kain tenun yang ditampilkan, merupakan karya dari sejumlah desainer Bali yakni, Rhea Cempaka (Denpasar), Dwigi (Tabanan), Lusi Dama (Badung), Aam Hamdana (Jembrana), Tude Togog (Gianyar), Tjok Abi (Buleleng), Ananta Couture (Klungkung), Sita Wedastiti dan AAA Art Design.

Putri Koster berharap, perasaan busana tenun, akan menginspirasi masyarakat, jika busana berbahan kain tenun bisa digunakan dalam setiap kesempatan.

“Bisa jadi pakaian sehari-hari, acara resmi atau untuk event-event seperti pesta, busana kain tenun ini sangat adaptatif untuk berbagai momen,” jelasnya.

“Saya harap, desainer yang kami ajak bekerjsama hari ini, bisa mendorong para desainer lainnya, pengusaha dan perajin agar lebih kreatif dan mandiri dalam mengembangkan usahanya,” tambah Putri Koster. (*)

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain