oleh

Menuju Kampus Global, ITB STIKOM Bali Adakan Pertukaran Pengajar dengan Kampus VRU, Thailand

LOKABALI.COM – ITB STIKOM Bali dan Valaya Alongkorn Rajabhat University, Thailand kembali melakukan pertukaran dosen. Saat ini, dua dosen dari Valaya Alongkorn Rajabhat University Under the Royal Patronage (VRU), akan mengajar di kampus ITB STIKOM Bali.

Kedua pengajar itu yakni, Dr. Atchima Manthon dan Dr. Natradee Anupong. Penyambutan kedua dosen itu dilakukan dengan kegiatan seminar internasional di aula ITB STIKOM Bali, Selasa, 28 November 2023.

Wakil Rektor I Ida Bagus Suradarma, SE., M.Si. mengatakan, lecture exchange merupakan program internasionalisasi kampus yang dicanangkan sejak dua tahun lalu.

“Sebelumnya, kita lakukan penjajakan dengan pendidikan tinggi di luar negeri seperti, China, Thailand, Filipina maupun Kanada, tapi yang terlaksana dengan Thailand,” kata Suradarma, Selasa, 28 November 2023.

Untuk program pertukaran pengajar, kata Suradarma, sudah empat kali terlaksana. Sedangkan untuk pertukaran mahasiswa, ITB STIKOM Bali telah dua kali mengirimkan mahasiswanya ke Valaya Alongkorn Rajabhat University.

Student exchange yang baru saja terlaksana diikuti oleh 15 mahasiswa ITB STIKOM Bali dalam Global Cross Culture Program (GCCP) pada pertengahan November 2023.

Selama mengikuti program GCCP ke luar negeri, peserta mendapatkan konversi nilai selama 2 SKS dan nilai satuan kredit kegiatan mahasiswa (SKKM) sebesar 17 unit.

Wakil Rektor III I Made Sarjana, SE., MM. menambahkan, internasionalisasi kampus menjadi peta jalan untuk ITB STIKOM Bali menuju kampus berskala global di tahun 2035.

“Dengan dosen pengajar asing yang kami hadirkan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan jaringan global untuk para mahasiswa terutama, di kampus-kampus kawasan Asia Pasifik,” kata Sarjana.

Sementara, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, MA yang membawahi STIKOM Grup mengatakan, kolaborasi menjadi strategi penentu dalam membangun kampus berkualitas dan berskala global.

“Karena sekarang ini hampir tidak mungkin menjadi kampus yang baik tanpa kerjasama dengan kampus lain,” kata Made Bandem.

Saat ini, ITB STIKOM Bali tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Queensland, Australia untuk mendapatkan gelar doktoral atau PhD.

Menurut Bandem, double degree menjadi bagian dari gelar yang dibutuhkan untuk menjadi kampus global. Sebelumnya, program gelar dual degree telah berjalan antara kampus ITB STIKOM Bali dengan HELP University, Malaysia.

“Karena dua gelar sangat penting untuk membekali mahasiswa. Kalau ingin bekerja di dalam negeri bisa menggunakan ijasah S1 ITB STIKOM Bali. Kalau bekerja di luar negeri dan dalam negeri yang berkelas internasional, bisa menggunakan PhD,” kata Made Bandem. (Way)

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain