LOKABALI.COM – Wilayah Karangasem Bali, selama ini dikenal sebagai penghasil alkohol lokal. Minuman jenis arak banyak diproduksi di Dusun Merita, Desa Merita, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Home industry itu jadi andalan warga desa sekitar. Di dusun itu, ratusan liter arak diproduksi tiap harinya. Musim kemarau, menjadi waktu yang tepat untuk menghasilkan sulingan dari tetesan ranting buah pohon lontar yang banyak tumbuh di daerah setempat.
Potensi lokal buah pohon lontar dimanfaatkan secara maksimal oleh warga Desa sekitar. Namun, ada kalanya warga membeli bahan baku berupa air tuak dari desa lain seperti, Desa Tianyar dan Muntigunung.
“Harganya bervariasi untuk satu jeriken berisi 20 liter,” jelas Simpanaya seorang pengrajin arak.
Berita Terkait
Menakar Peluang Arak Tradisional Diproduksi Secara Legal
Teknik pembuatannya diolah secara tradisional. Air tuak direbus selama 5 jam untuk menghasilkan tetesan yang akan disuling.
Perhitungannya, 24 botol air tuak akan menghasilkan 2 botol tuak kelas satu dengan kandungan alkohol paling tinggi. Namun disitu juga diproduksi arak dengan kualitas yang lain sesuai kandungan alkoholnya.
Wilayah ujung timur pulau Bali yang potensial sebagai daerah pengrajin spirit (minuman beralkohol) lokal, rencananya bakal dipatenkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Penataan akan dilakukan dimulai dengan menyiapkan tenaga ahli agar produk tersebut menjadi produk unggulan.
Berita Terkait
Arak Bali Festival Angkat Citra Spirit Lokal Bali ke Level International
“Karena industri ini hanya ada di sini, satu-satunya di sini. Kita akan kembangkan. Akan diteliti agar jadi produk unggulan,” ujar Koster.
Ia berharap hasil penelitian dari tenaga ahli yang disiapkan nantinya mampu menghasilkan kualitas arak terbaik. Baginya, yang terpenting industri olahan rumah tangga ini terkontrol oleh pemerintah.
“Ini kan namanya industri olahan. Kita harus kontrol dengan baik. Nanti bantuan permodalannya dibantu dari ABPD. Labelnya kita siapkan, termasuk pemasarannya,” ujar Koster. (Way)
Komentar