LOKABALI.COM – Maison Aurelia merayakan anniversary kedua pada Sabtu (28/4/2019). Galery lukisan itu menggelar pameran lukisan dari beberapa koleksi pelukis-pelukis kenamaan di Bali.
Selain itu juga hadir kurator Musium Rudana, Mohammad Bundhowi serta keterlibatan dari Monique Bouquet VDF Gallerist dari
Anvang Art.
General Manager Maison Aurelia Nigel Douwes menjelaskan, di anniversary kedua pihaknya bekerjasama dengan Musium Rudana di Ubud dalam menggelar eksibisi lukisan.
“Kami di Maison Aurelia dibawah label Preference Hotel dan di Preference kami sangat percaya untuk membawakan budaya lokal dan budaya Bali termasuk, Art, Endek atau apa saja yang bisa diberikan dari Bali ke tamu kita,” jelas Nigel Douwes, Sabtu, 28 April 2019.
Menurut pria asal Belanda yang sangat fasih berbahasa Indonesia itu, eksibisi tersebut berangkat dari kehidupan sosial di Bali. Hal itu terlihat dari lukisan-lukisan dengan berlatarbelakang Bali. Semua pelukisnya pun merupakan pelukis-pelukis Bali.
“Anvang Art dan Musium Rudana yang mengatur semua ini dan dari sekian lukisan yang kita pajang, ada yang benar-benar master. Para pelukis ini pernah belajar dari master luar seperti Blanco maupun Ke Mayeur, kita display kan sekira 3-4 artis. Salah satunya Ketut Soki dan Pak Bendi (Wayan Bendi) yang benar-benar master,” ujar Nigel.
Ketut Soki menjadi salah satu ikon pelukis dari Penestanan Ubud. Sedangkan Wayan Bendi merupakan pelukis asal Batuan, Gianyar Bali dengan gaya seni lukis Batuan yang sudah sangat terkenal sepanjang 180 tahun.
Sementara, Monique Bouquet dari Avang Art mengatakan, pihaknya banyak mengorganisir kegiatan pameran lukisan di seluruh Bali. Dirinya mengatakan, Maison Aurelia merupakan venue yang cukup berhasil dalam pengelolaan hotel dan berbagai kegiatan seni.
“Kedepannya, saya berharap akan kembali bekerjasama dengan Preference hotel. Bukan bukan hanya hotel disini tapi hotel di tempat lain yang masih dalam satu pengelolaan dengan Preference,” jelas Monique. (Way)
Komentar