LOKABALI.COM – Kepariwisataan saat ini fokus pada pembangunan dan pengembangan desa wisata, khususnya dalam bidang digital tourism dan homestay. Dalam mempersiapkan perubahan itu, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali, mengadakan pelatihan dan seminar digital marketing di Desa Wisata Blimbingsari, Kabupaten Jembrana.
Pelatihan dan seminar itu diadakan selama dua hari pada 15-16 Maret 2019 di Kantor Perbekel Desa Wisata Blimbingsari. Pelatihan itu diadakan melalui program Aplikasi Manajemen (APM).
Pembekalan untuk warga dan pengurus Komite Pariwisata Blimbingsari meliputi, bidang tata graha. Disitu, warga desa diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai cara penyiapan kamar, cara merangkai bunga dan penyediaan standar perlengkapan kamar.
Di bidang tata boga, warga desa diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai cara menyiapkan sarapan dan pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan sanitasi.
Di bidang penerimaan tamu, tata cara yang diajarkan meliputi, pendataan tamu, sistem reservasi hingga sistem pendataan homestay.
Bidang pemasaran meliputi pelatihan melakukan social media marketing, memberikan seminar mengenai digital marketing dan penggunaan online travel agent (Airbnb) serta membantu upaya publisitas desa wisata Blimbingsari.
Ketua Komite Pariwisata Desa Wisata Blimbingsari I Gede Sudigda memberikan apresiasi kegiatan APM yang dilakukan mahasiswa STP Nusa Dua Bali.
“Dari kegiatan APM kami mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk kemajuan Desa Wisata Blimbingsari. Saya harap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin, jangan distop,” jelas Gede Sudigda.
Desa Blimbingsari di Kabupaten Jembrana pada Tahun 2017 meraih prestasi tingkat nasional untuk Community Based Tourism (CBT).
Sementara, Ketua STP Nusa Dua, Drs Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed., menjelaskan, kegiatan yang dilakukan mahasiswa itu merupakan tugas terakhir sebelum tamat.
“Karena begitu tamat harus duduk di tingkat manajerial, diharapkan bisa berwirausaha, kembali ke masyarakat untuk bisa melakukan penataan di desa, khususnya di desanya sendiri,” jelas Byomantara, Kamis, 21 Maret 2019.
Dikatakan lagi, lulusan STP tidak harus bekerja di hotel berbintang namun juga bisa berwirausaha dan mengabdikan diri secara langsung untuk masyarakat. (Jean)
Komentar