oleh

Kopi Nangka, Kopi Boyolali Dengan Aroma Khas Buah Nangka

LOKABALI.COM-Boyolali tidak hanya menjadi Kabupaten penghasil susu terbesar di Jawa Tengah, tetapi Boyolali sekarang juga memiliki brand baru berupa kopi nangka yang di hasilkan dari komoditi tanah pertanian Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel.

Kopi nangka adalah kopi antara jenis liberika dan exelsa yang memiliki aroma khas buah nangka.

Menurut Priyo salah satu pegiat kopi, kopi nangka sebenarnya berasal dari daerah Kota Waringin, Jambi yang di tanam di ketinggian 600MDpl. Namun oleh petani Boyolali, kopi asal waringin tersebut di budidaya di atas ketinggian 700 MDpl, sehingga aroma khas yang di hasilkan semakin bertambah kuat.

‘ Lebih kuat aromanya daripada di tempat aslinya’ Kata Priyo menyampaikan.

Kopi nangka hasil komoditi petani boyolali

Eko Budi Suroso, petani sekaligus peracik kopi asal Banyuanyar menambahkan, secara umum geografis lahan pertanian akan mempengaruhi produktifitas dan mutu kopi yang di hasilkan. Oleh sebab itu aroma khas yang di hasilkan kopi nangka saat di tanam di ketinggian 700MDpl menjadi lebih kuat dari tempat asalnya di Jambi.

Aroma ini akhirnya menjadi brand asli kopi Boyolali. Sehingga oleh para petani brand tersebut di labeli Omah Koplak atau Kopi Ngemplak.

Di tambahkan Eko, minum kopi kerap di jadikan alasan sebab musabab perut perih, tensi darah naik, jantung berdebar. Hal ini tentu saja di sanggah oleh Eko. Proses penyajian atau cara meramu kopi yang salah sebenarnya yang menjadi asal muasal timbulnya efek usai minum kopi.

Selain itu pada dasarnya kandungan kafein pada kopi sebenaranya jauh lebih rendah bila di bandingkan coklat dan teh. Sehingga jika di nikmati dengan proses dan cara penyajian yang benar, maka akan lebih aman dan nikmat. Penambahan gula di sarankan secukupnya saja, agar tidak menimbulkan efek perut perih usai minum kopi.

Yang sama, Sumeri, ketua kelompok petani kopi Ngudi Utomo Banyu Anyar, Ampel, Boyolali mengatakan, budi daya kopi oleh para petani di anggap sangat mudah. Hasil panen produksi juga relative sangat menjanjikan. Dalam satu hektar lahan berisi 625 tanaman kopi, biji kopi yang dihasilkan tak kurang dari tiga ton. Harga jual kopi juga relative sangat tinggi, sehingga nilai ekonomi yang di hasilkan bisa menopang kebutuhan hidup para petani kopi di Boyolali.

‘ Setiap kali masa panen tidak langsung di jual ke pasar, tetapi di simpan dan di keluarkan saat tertentu. Salah satunya pada saat kebutuhan ekonomi mendesak’ Jelas Sumeri

Harga jual kopi nangka perkilo 140rb sampai dengan 200rb, tergantung dari jenis kopi yang di hasilkan, imbuhnya

Masih menurut ketua Kelompok tani Ngudi Utomo, untuk memenuhi kebutuhan bibit kopi, para petani memperoleh bantuan Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian. Sedangkan untuk pengembangan sumber daya manusia sampai produksi, penyajian dan pemasaran di bantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Meski di akui oleh para petani, masih banyak kekurangan promo dan pemasaran untuk membumikan kopi nangka sebagai brand kopi khas Boyolali, akan tetapi Sumeri yakin, peran serta dan kerja sama seluruh pemangku kebijakan bersama para petani, di harapkan akan lebih mudah membumikan kopi nangka Boyolali di kancah perkopian Nasional maupun Internasional.

Di daerah asalnya di Desa Banyu Anyar, para petani kopi juga membuka agrowisata edukasi budi daya kopi dari proses panen sampai dengan produksi. Para wisatawan dan tamu yang datang berkunjung bisa menikmati kopi nangka di kedai kedai tradisioal di desa asalnya panen.

Di harapkan dengan cara seperti ini, Kopi Nangka Boyolali lebih di kenal masyarakat luas, selain membangun pariwisata berbasis agrowisata di Desa Banyu Anyar, Ampel, Boyolali.

Kopi aroma nangka sebenarnya berasal dari kopi endemic afrika, tepatnya berasal dari Liberia. Tanaman ini dulu di golongkan dalam kelompok kopi robusta. Akan tetapi pengelompokan paling baru menyatakan kopi aroma nangka sebagai species kopi sendiri dengan nama kopi liberica.

Selain memiliki aroma yang tajam, kopi liberica juga memiliki rasa pahit yang kental. Sehingga oleh para peracik kopi, kerap di pakai sebagai campuran robusta untuk memberikan tambahan aroma kopi. Bij kopi liberika jauh lebih besar dua kali lipat bila di bandingkan dari biji kopi robusta atau Arabica.

Di negara asalnya di Africa, tanaman kopi liberica mampu tumbuh hingga ketinggian sembilan meter dari atas permukaan tanah./ Jk

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain