LOKABALI.COM – Penyintas kanker payudara Yovita Purwanti dari Komunitas Pink Fighters Bali mengatakan, kanker payudara menempati urutan pertama dengan penderita terbanyak.
Kondisi itu juga terlihat dari jumlah komunitas dengan deteksi kanker payudara yang semakin bertambah dalam setiap minggunya, antara 1-2 orang. Vita merasakan betapa kanker payudara seperti ‘menghantui’.
“Di komunitas kami, Pink Fighters Bali ada 120 penyintas dan penderita. Saya meras sedih dengan kondisi seperti ini, tapi itulah fakta yang harus diterima ketika harus nge-add anggota baru dalam grup,” jelas Vita saat menjadi pembicara dalam diskusi ‘Breast Yourself’ di Hotel Artotel Sanur, Sabtu (20/4/2019).
Bersama Bali Pink Ribbon, sebagai sebuah lembaga nirlaba untuk kanker payudara, Yovita secara rutin menggelar sosialisasi kanker payudara hingga ke pelosok-pelosok desa di Bali.
Bersama komunitas, kedua lembaga itu juga aktif memberikan pendampingan kepada para penderita dalam berobat ke rumah sakit.
“Apakah karena sosialisasi, apakah karena deteksi dini sehingga itu (jumlahnya) bertambah. Kalau saya melihatnya, dengan seminar dan sosialiasi, mereka menjadi lebih berani memeriksakan diri,” jelas Vita.
Sementara, Konsultan Onkologi dr. Putu Anda Tusta Adiputra, sp.B(K)Onk. menjelaskan, kanker merupakan tumor ganas yang berkembang di dalam jaringan tubuh.
Kanker, menurut Putu Anda Tusta, dapat berkembang baik gender wanita maupun laki-laki dan tidak bisa diukur apakah wanita lebih rentan terkena kanker dibandingkan laki-laki.
“Kalau kanker payudara pasti wanita dan kanker prostat pasti laki-laki. Tidak bisa disebut, wanita lebih tinggi terkena kanker dibandingkan laki-laki, tidak bisa,” jelas dr. Putu Anda Tusta Adiputra.
Untuk memastikan perempuan menderita kanker payudara atau tidak, ia menyarankan agar selalu melakukan deteksi awal. Deteksi bisa dilakukan dengan memeriksa bagian payudara sendiri secara teratur.
“Yang pasti, smart diet dapat menekan adanya kanker, dengan menghindari gaya hidup yang kurang baik, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan terpenting hindari stress yang berlebihan,” pesan dr. Putu Anda Tusta Adiputra. (Jean)
Komentar