LOKABALI.COM-Tapa bisu dalam kearifan budaya spiritual Jawa merupakan tradisi laku prihatin dalam rangka mendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu ritual tapa bisu biasanya di lakukan pada saat tertentu seperti halnya pada malam satu sura.
Prosesi laku tapa bisu biasanya di lakukan dengan cara mengitari keraton Mataram, namun sama sekali tidak boleh mengeluarkan kata kata atau membisu. Saat menjalanai laku tapa bisu, hati dan pikiran pelaku ritual senantiasa berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Sang Maha Kuasa, baik untuk diri sendiri maupun bangsa dan negara.
Selain harapan keselamatan, para pelaku ritual juga memohon berkah apa yang menjadi hajad hajadnya agar dapat terkabulkan.
Makna esensi dari laku tapa bisu sendiri sebenarnya bagaimana masyarakat Jawa berusaha mawas diri, memahami kebesaran Allah SWT, Tuhan Sang Maha Pencipta yang telah menciptakan alam beserta dengan seluruh isi yang ada.
Melalui upaya pendekatan diri tersebut, masyarakat jawa senantiasa di berikan rasa eling, memahami ia di ciptakan dan kemana arah tujuanya hidup. Dengan harapan dapat selalu bersyukur dan menerima dengan ihklas apa yang ada dalam kehidupan sehari hari.
Tapa Bisu berbeda dengan Tapa Pepe, meski memiliki kesamaan membisu akan tetapi tapa pepe merupakan aksi protes rakyat atas ketidak adilan kebijakan seorang raja atau pemimpin.
Komentar