LOKABALI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster memberikan pernyataan terkait pariwisata Bali yang saat ini mengalami kemerosotan. Gubernur mengingatkan bahwa praktek pariwisata di Pulau Dewata sudah tidak terselenggara dengan baik.
Hal itu ditegaskan Gubernur saat menyampaikan sambutan pada pelantikan pimpinan DPRD Bali yang baru, Selasa, 1 Oktober 2019.
“Menurut saya, pariwisata kita sedang berada di lampu kuning. Jadi jangan kita merasa pariwisata Bali ini dalam keadaan baik-baik saja,” kata Koster, Selasa, 1 Oktober 2019.
Gubernur mengajak semua komponen harus solid dan kompak. Bali sebagai wilayah yang mengandalkan destinasi wisata, seluruh komponen harus ikut menjaga situasi keamanan untuk menciptakan rasa nyaman.
“Bali membutuhkan suasana yang kondusif, damai, aman dan nyaman. Kita butuh untuk dunia pariwisata yang sangat sensitif,” jelasnya.
Gubernur juga menyinggung kondisi politik negara seperti sekarang memungkinkan Bali terdampak dari situasi tersebut. Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar tidak muncul sikap provokatif untuk memanaskan suasana.
Selain itu, merosotnya pariwisata Bali juga diakibatkan dari menurunnya daya saing dalam berbagai aspek. Persoalan itu muncul karena dampak dari ekonomi global dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika. Secara domestik, pertumbuhan perekonomian nasional mengalami penurunan yang berpengaruh di Bali.
“Pertumbuhan ekonomi nasional yang direncanakan 5,2 persen, mungkin tidak akan tercapai. Dan kita merencanakan di Bali lebih dari 6 persen, sampai saat ini masih berada di bawah 6 persen,” jelasnya.
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia yang saat ini berada di Tiongkok, menurut Koster, menjadi peluang besar untuk menggaet wisatawan dari negeri tirai bambu. Dalam kurun beberapa tahun terakhir, wisatawan Tiongkok jumlahnya terbesar yang masuk ke Bali.
Perubahan negara asal wisatawan itu, dikatakan Gubernur, juga harus dikelola dengan baik. Hanya saja, Koster kembali mengingatkan, wisatawan asal Tiongkok ke Bali harus dijaga kualitasnya.
“Jangan asal tidur di Bali dan wisata saja, tapi juga harus berbelanja agar perekonomian di Bali juga berputar dan citra pariwisata Bali tidak merosot,” ujarnya demikian.
Pihaknya meminta kepada DPRD Provinsi Bali yang baru dilantik agar ikut menjaga citra pariwisata Bali yang berbasis budaya.
“Jangan sampai jadi tempat wisata murahan, mohon maaf kita tidak mengarah kesana,” ujar Gubernur. (Way)
Komentar