Kuncarane praja dumunung ana luhure budaya bangsa. Makna dalam peribahasa ini tak lain ingin mengatakan, bahwa kebesaran sebuah bangsa dapat di lihat dari keariffan budayanya. Keragaman adi luhung budaya yang selama ini menjadi karakter jati diri bangsa Indonesia tak lepas dari peran serta keraton keraton di Nusantara.
Keragaman budaya yang di rangkai menjadi satu dalam kebhinnekaan tidak hanya menjadi sumber kekuatan serta jati diri bangsa Indonesia di mata dunia, tetapi juga menjadi dasar dan pedoman perilaku sikap hidup masyarakat. Luhurnya nilai budaya bangsa warisan para leluhur di masa silam seyogyanya terus kita jaga, agar dapat kita wariskan kepada para generasi muda di masa yang akan datang.
Hal itu di sampaikan oleh Dr. KPP Dato’. Sri. KRA. H. Andi Budi Sulistijanto Sosrohamijoyo, S.H, M.Ikom selaku Pembina Yayasan Persaudaraan Berbudaya Indonesia.
Pemerhati budaya yang juga Wakil Ketua Lakpesdam PBNU ini menambahkan, tugas pelestarian tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah semata, tetapi masyarakat dan para pewaris keraton keraton di Nusantara juga harus memiliki sikap yang sama di dalam menjaga dan melestarikan budaya Nusantara. Ego sektoral dan konflik internal harus di singkirkan demi kepentingan bangsa.
Sebab kejayaan keraton di masa silam dengan saat ini sudah jauh beda. Kejayaanya sudah bukan lagi sebagai pemegang tampuk kekuasaan singgasana, melainkan sebagai pemangku adat, tradisi dan budaya bangsa. Lahirnya budaya, seni, adat dan tradisi di tengah masyarakat tidak serta merta ada, tetapi butuh proses panjang dalam melahirkanya.
‘ Banyak faktor penyebab mulai terkikisnya pelestarian, seni, budaya, adat dan tradisi bangsa. Selain derasnya arus modernisasi jaman, konflik internal di dalam lingkungan keluarga keraton juga semakin membuat keberadaan budaya bangsa mengkhawatirkan kelestarianya. ‘ Jelas KRA. H. Andi Budi Sulistijanto
Ketiadaan berbagai upacara adat, seni dan, tradisi yang selama ini masih di pegang teguh oleh para pemangku adat budaya lambat laun mulai di tinggalkan. Akibat adanya konflik keluarga yang akhirnya berimbas pada warisan budaya tak berbenda maupun warisan cagar budaya.
Sebagai masyarakat peduli budaya Dr. Andi Budi berharap, para ahli waris pemangku budaya dapat menyelesaikan segala persoalan keluarga dengan kepala dingin. Lebih mengutamakan kepentingan pelestarian budaya bangsa dari pada kepentinganya pribadi. Sebab hanya dengan kebersamaan saja kita dapat menjaga dan melestarikan adi luhung budaya bangsa.
Mampu mengimplementasikan ajaran luhur para leluhurnya di dalam menghadapai berbagai persoalan yang ada. Ngelenggana, sabar dan ihklas agar tidak terjerumus kedalam nafsu ego. Di akui Andi, sikap tersebut memang berat namun kita harus mampu melakukanya sebagai upaya menjaga keselamatan budaya bangsa.
Keluhuran budi para leluhur menjadi contoh bagi kita semua dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Kebersamaan menjadi sikap hidup kita dalam menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan. Karena kita adalah bangsa besar, bangsa yang di beri anugerah keagungan peradaban oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan hanya dengan rasa persatuan dan kesatuan saja kita dapat memperkokoh karakter jati diri bangsa. / Jk
.
Komentar