LOKABALI.COM – Agung, seorang artis tato di Kuta mengatakan, untuk membuat seni rajah tubuh itu tidak ada tarif khusus. Tergantung kesepakatan dan pandai-pandainya orang menawar. Bagaimana kalau bule, apakah mereka juga akan menawar?
“Ya, bule sekarang pintar menawar. Tapi kita tidak bisa memberikan harga begitu saja kepada bule. Yang pasti cocok saja dan pakai nilai dolar,” jelas Agung.
Pria berambut gondrong ini pernah membuat tato dengan harga Rp 17 juta. Meski diakui, proses pembuatannya cukup rumit dan butuh waktu lama.
“Menggambar ukuran besar tidak bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua jam, bisa sampai berminggu-minggu. Gambarnya juga harus detail,” jelasnya.
Menurutnya, proses lama diperlukan untuk menunggu luka pertama sembuh baru bisa melanjutkan ke gambar berikutnya. Tapi ada juga yang cepat, tergantung kondisi fisik orang yang ditato.
Kalau gambar berukuran kecil, paling cepat Agung menyelesaikannya dalam waktu satu jam. Tarifnya?
“Tentu beda. Biar itu bule kalau kecil saya mematok tarif dua ratus ribu sampai empat ratus ribu,” ujarnya.
Menurut pengakuan beberapa artis tato, prosentase cewek yang minta dirajah tubuhnya tidak sebanyak cowok. Dan, kebanyakan mereka adalah turis asing yang tengah berlibur ke Bali . Mengapa hanya turis asing saja? Alasannya, Agung mewakili, anggapan orang asing terhadap tato sangat positif. Mereka menganggap itu merupakan seni dan punya keeksotisan tersendiri.
“Ada juga sih orang lokal. Tapi sangat jarang. Lagipula, kalau orang lokal harganya tidak setinggi turis asing. Saya mematok harga setengahnya saja,” terang Agung.
Tarif yang diberikan tergantung ukuran, atau tidak ada tarif khusus. Namun, bisa juga sesuai kesepakatan penawaran. Harga paling tinggi yang pernah diberikan Agung kepada tamunya sebesar Rp 17 juta.
“Itu untuk ukuran besar seperti ngeblok dengan gambar di punggung. Selain itu, menggambar ukuran besar tidak bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua jam, bisa sampai berminggu-minggu,” terang cowok berambut gondrong ini.
Agung menambahkan, waktu cukup lama itu diperlukan untuk menunggu luka pertama sembuh baru bisa melanjutkan ke gambar berikutnya. Tapi ada juga yang cepat, tergantung kondisi fisik orang yang ditato.
“Kalau bule, gambar sepunggung bisa selesai 2 hari. Karena fisik mereka cukup kuat. Disamping, mereka datang biasanya menjelang pulang dan mau tak mau harus bisa selesai cepat,”ujar Agung.
Kalau gambar berukuran kecil, paling cepat Agung menyelesaikannya dalam 1 jam penggarapan. Tarifnya? “Tentu beda. Biar itu bule kalau kecil saya mematok tarif dua ratus ribu sampai empat ratus ribu,” ia menambahkan. (Way)
Komentar