oleh

Mengenang Sang Penyair, ‘Presiden Malioboro’ Umbu Landu Paranggi

-Seni-1.249 views

LOKABALI.COM – Mengenang Umbu Landu Paranggi bukan hanya menyelami karya sastra saja tapi juga kiprah dari seorang penyair, tokoh sastra nasional, guru dan sosok panutan.

Salah satu yang ditinggalkan oleh ‘Presiden Malioboro’ ini adalah Jati Jagat Kampung Puisi (JKP) yang sampai saat ini hidup dan tetap eksis menjadi wadah komunitas seni di Denpasar. 

Wayan Jengki Sunarta bahkan menyebut, Umbu Landu Paranggi adalah mahaguru, sosok panutan di JKP. Umbu yang memberikan nama Jatijagat Kampung Puisi. 

“Sejak awal berdiri JKP, Umbu selalu menemani dan membimbing kami dalam berkesenian, khususnya sastra. Bagi kami beliau adalah sosok tak tergantikan. Jadi kami menggelar doa bersama ini untuk mengenang beliau. Semoga beliau damai di alam keabadian,” kata Jengki di Denpasar, Sabtu (10/4/2021) malam.

Jengki mengenang, satu spirit yang penting ditanamkan oleh ‘tokoh misterius’ itu adalah ‘Tanam dan Taman’. Dengan menanam, kata jengki, membiarkan apapun tumbuh di taman, bahkan gulma dan tumbuhan parasit pun, menjadi buah dari hasil yang ditanam.

“Umbu menghargai semua benih yang tumbuh dan beliau tidak akan membabat,” kata Jengki.

Malam Doa Untuk Umbu Landu Paranggi digelar untuk mengenang tokoh sastra nasional serta memperingati perjalanan hidupnya. Acara dilakukan di Jatijagat Kampung Puisi Jalan Cok Agung Tresna No. 109 Denpasar, Bali. 

Acara dibuka oleh penampilan teatrikal Kardanis Muda Wijaya bertajuk ‘Mirage’ dengan judul puisi Umbu Wulang Landu Paranggi Lagu Tujuh Patah Kata. 

Lurah Jatijagat Kampung Puisi Bali Ngurah Arya Dimas Hendratno mengatakan, acara dinisiasi oleh Pranita Dewi, Moch Satrio Welang, Bonk Ava, Legu, Heri dan Obe Marzuki dan seniman lainnya. 

 “Umbu menyatukan semua generasi, berharap selalu menyatu dan terus tetap menyala dan guyub itu roh dan dititipkan ke kita,” kata Dimas. (Way)

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain