LOKABALI.COM – Kompetisi tanam bunga di Bali akan memilih pemenang pada 29 Juni 2019. Acara akan digelar di pelataran Monumen Bajrasandi, Renon, Denpasar. International Flower Competition (IFC) itu memperebutkan hadiah Rp 1 milyar untuk juara pertama. Siapa yang beruntung?
“Kita belum tahu pemenangnya siapa, tapi juri sudah tahu dan mungkin masih di-keep,” jelas Ade Chaerani Nursafitri di Sanur, Rabu, 12 Juni 2019.
Inisiator IFC Ade Chaerani Nursafitri mengatakan, lomba itu tentunya melibatkan satu keluarga. Karena obyek yang dinilai adalah taman bunga di pekarangan rumah.
“Para peserta yakni keluarga yang mempercantik halaman rumahnya dengan tanaman bunga. Partisipan berasal dari seluruh Bali,” jelas Fitri saat menggelar konferensi pers di Sanur, Rabu, 12 Juni 2019.
Kompetisi bunga itu berjalan sejak tahun 2018 lalu. Selama satu tahun, juri mendatangi rumah kontestan untuk melakukan penilaian secara obyektif. Fitri menegaskan, penilaian salah satunya menitikberatkan pada keindahan penataan.
Acara yang baru pertama kali digelar di dunia itu, digagas oleh pasangan suami istri, Nir Peretz dan Ade Chaerani Nursafitri yang melibatkan 185 peserta dari seluruh Bali.
“Bali sebagai pilot project. Lombanya adalah mempercantik pekarangan depan rumah dengan aneka tanaman bunga, dan proses penilaiannya sudah dilakukan sejak 2018 lalu oleh tim juri,” tambah Fitri.
Sampai pada akhir penjurian, terjaring 10 besar calon pemenang yang akan menerima uang tunai dan sertifikat penghargaan. Fitri menjelaskan, uang yang jumlahnya sangat fantastis itu, diberikan untuk pemenang pertama.
“Ini untuk memotivasi masyarakat agar ikut peduli dengan lingkungannya. Jadi event yang pertama ini sekaligus sebagai pilot project Bali untuk dunia,” terang Fitri.
Di event berikutnya, tahun depan, menurut Fitri, ruang lingkupnya bukan hanya Bali saja tapi nasional. Beberapa negara, menurutnya, juga telah mengajukan diri sebagai partisipan untuk perhelatan yang sama di tahun-tahun mendatang.
Sementara, menurut Nir Peretz, sebagai destinasi wisata dunia, Bali membutuhkan kembali tanaman-tanaman bunga, yang secara aktif ditanam oleh warga di pekarangan rumah mereka. Ide mengadakan International Flower Competition ini muncul pertama kali di Bali.
“Ada alasan tertentu kenapa kami mengadakan event ini. Salah satunya yakni, kami melihat banyak jenis-jenis tanaman bunga yang mulai punah, dan populasi lebah tentunya juga berpotensi berkurang kalau tidak ada bunga,” ujar Nir.
Ia berharap, IFC menjadi pionir untuk kompetisi bunga hidup dalam penataan di taman pekarangan rumah.
“Ini akan berkembang bukan hanya di Indonesia tapi juga internasional,” ujarnya demikian.
Tim penilai yang dilibatkan antara lain, seniman Nyoman Nuarta, penggagas Garuda Wisnu Kencana, komedian Bali Puja Astawa dan Nir Peretz selaku inisiator IFC. (Way)
Komentar