oleh

Jaringan 5G Buka Peluang Berkembangnya Lapangan Usaha dan Industri Baru

-Techno-1.110 views

LOKABALI.COM – Indosat Ooredoo meluncurkan teknologi 5G di Gedung Robotic Center Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Kamis, 16 September 2021.

Peresmian 5G Experience Center dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melalui jaringan.

Menurut Nadiem, digitalisasi menjadi sistem masyarakat di masa depan yang semakin dekat dengan teknologi. Inovasi teknologi harus sejalan dengan cita-cita merdeka belajar yakni, perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Salah satunya, adalah menghadirkan terobosan akselerasi digital sekolah dan kampus

“Sekarang adalah waktu yang tepat untuk
mempersiapakan masyarakat digital yg cerdas,” kata Nadiem.

Rektor ITS Surabaya Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., mengatakan, ITS Surabaya saat ini bukan saja mengembangkan teknologi berbasis 5G tapi juga generasi berikutnya.

“Dari kerjasama ini, kita akan kembangkan autonomuscar atau mobil otonom yang akan jadi transportasi kampus tanpa sopir. Kami juga mengembangkan kapal tanpa awak. Semua itu menggunakan teknologi 5G,” kata Mochamad Ashari, Kamis, 16 September 2021.

Indosat Ooredoo sebagai pelopor teknologi jaringan 5G sangat dibutuhkan dalam percepatan transformasi digital teknologi. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, kehadiran jaringan generasi kelima itu juga harus menghadirkan pemerataan di masyarakat.

“Saya titip kepada Indosat dan Nokia juga ITS bahwa transaksi e-commerce yang meningkat menjadi 266,3 juta juga membuka peluang bagi pelaku ekonomi kecil dan mikro. Kita harus maksimalkan sebisa mungkin untuk membuka lapangan kerja, peluang usaha agar masyarakat sejahtera,” kata Sandiaga.

Di tingkat ASEAN, ekonomi digital yg diampu oleh Kemenparekraf menyentuh pangsa pasar 40%. Sektor digital media justru meningkat di tengah pandemi.

Kontribusi Ekonomi Kreatif Indonesia berada di peringkat ketiga. Posisi pertama dikuasai oleh Amerika dengan industri film Hollywood dan Korea di peringkat kedua dengan industri K-Pop.

“Namun ada masalah, misal video game. Ini dibutuhkan interversi dari jaringan 5G untuk menghasilkan visual efek yang bagus,” ujar Sandiaga.

Menteri yang juga pengusaha ini mendorong para pelaku usaha untuk melakukan revolusi untuk memberikan hasil maksimal bagi ekonomi digital di tanah air.

“Bangkit di masa sulit menang melawan covid with 5G epxperience center, yes we can do it!” ujar Sandiaga. (Ros)

Follow Lokabali.com di Google News



Komentar

Berita Lain