LOKABALI.COM – Selain sebagai pemangku atau pendeta Hindu, pria ini juga seorang gitaris blues. Ya, dua profesi itu memang sangat berbeda, bahkan bisa dikatakan bertolakbelakang. Tapi pria yang dikenal dengan sebutan Mangku Mukti atau Made Blues ini, ternyata mampu menyandingkan keduanya, dunia spiritual dan entertainmen.
“Kalau dulu sebelum jadi pemangku, setiap kali pegang gitar selalu ditemani
bir, sekarang tidak lagi. Aktifitas sekarang lebih banyak ke pelayanan kepada
umat sedharma. Sedangkan, kemampuan bermain gitar ini tetap bermanfaat untuk
menghibur orang. Jadi keduanya tetap berjalan,” terang pria yang memiliki nama
lengkap Pasek Mukti Murwo Kuncoro ini.
Tak perlu diragukan lagi kemampuannya menyayat dawai gitar bernada blues. Made
Blues atau Mangku Mukti ini, menguasai teknik blues dari 50 bluesy kondang
dunia, sebut saja diantaranya, Eric Clapton, Jimi Hendrix hingga musisi dunia
yang mengusung aliran blues sulit seperti, Robert Jhonson dengan delta
blues-nya maupun Stevie Revoughn yang terkenal dengan permainannya yang
menghentak.
Dikatakan, justru sebelumnya ia tak pernah berpikir akan menjadi seorang
pemangku atau pendeta Hindu seperti sekarang. Pria berambut panjang ini
kelahiran Buleleng, namun menghabiskan masa kecil hingga usia remaja di
Bandung, Jawa Barat. Disitulah ia mengenal pergaulan dengan sesama pemusik.
“Tapi justru saya belajar blues secara serius ketika kembali lagi ke Bali. Dalam
waktu setahun, dengan disiplin latihan delapan jam per hari, akhirnya saya
menemukan teknik-teknik bermain gitar blues,” ungkap pria yang kini tinggal di jalan
Sekar Tunjung, Kawasan Gatsu Timur, Denpasar ini.
Sebagai seorang Pandita Hindu, ia melayani umat seminggu tiga kali. Namun dalam kesehariannya, kehidupan spiritual ia jalani secara rutin di rumahnya. Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Mangku Mukti melakukan sembahyang di pura yang berada di rumahnya, melakukan meditasi dan menghafal mantra-mantra untuk mendukung aktifitasnya sebagai spiritualis.
Diluar kegiatan rohani, Mangku Mukti biasa menghabiskan waktu dengan bermain musik. Hanya saja, ia sekarang tidak secara langsung menghibur tamu-tamu di kafe maupun hotel berbintang.
“Kalau sekarang main gitar hanya kesukaan saja, kalau ada waktu luang. Itupun untuk didengar sendiri atau sambil ngobrol dengan teman-teman musisi kalau lagi datang ke rumah saya. Ya semacam untuk reunion saja lah,” terang pria yang juga ahli Feng Shui dan desainer kerajinan perak ini. (Way)
Komentar